SISTEM STARTER   Sistem starter listrik saat ini dapat ditemukan  hampir  disemua jenis s e pe d a motor. Sistem starter pada sepe d...

Sistem Stater

 SISTEM STARTER

 

Sistem starter listrik saat ini dapat ditemukan  hampir  disemua jenis sepeda motor. Sistem starter pada sepeda motor berfungsi sebagai pengganti kick starter, agar pengendara tidak perlu lagi mengengkol kakinya untuk menghidupkan mesin. Namun  demikian, pada umumnya sepeda motor dilengkapi juga dengan kick starter.

Penggunaan kick starter biasanya dilakukan jika kondisi sistem starter  listrik  sedang  mengalami  kerusakan  atau  masalah.  Sebagai contoh jika kondisi baterai   lemah atau terdapat kerusakan pada motor starter sehingga sistem starter listrik tidak dapat digunakan untuk menghidupkan mesin, maka pengendara bisa langsung memanfaatkan kick starter.

Secara umum sistem starter listrik terdiri dari; baterai,   sekring (fuse), kunci kontak (ignition switch), saklar starter (starter switch),  saklar magnet starter (relay starter/solenoid switch), dan motor starter. 

1.     Prinsip Kerja Motor Starter

Bekerjanya suatu motor starter mempunyai banyak persamaan dengan generator DC, tetapi dalam arah yang sebaliknya.  Motor starter mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (tenaga putar), sedangkan  generator  DC  mengubah  energi  mekanik  menjadi  energi listrik. Dalam kenyataannya, motor DC akan menghasilkan tenaga listrik jika diputar secara mekanik, dan generator DC dapat berputar (berfungsi) seperti motor. Motor bisa berputar jika diberi aliran arus berdasarkan prinsip berikut ini.

Pada saat arus mengalir melewati konduktor (penghantar) A dan B yang berada diantara kutub magnet, maka penghantar A dan B akan menerima gaya dorong berdasarkan garis gaya magnet yang timbul dengan arah seperti pada gambar 3.23 di bawah ini. Hubungan antara arah arus, arah garis gaya magnet, dan arah gaya dorong pada penghantar merujuk pada aturan/kaidah tangan kiri Fleming.


Arah arus yang masuk kebalikan dengan arah yang keluar sehingga gaya dorong yang dihasilkan juga saling berlawanan. Oleh karena itu penghantar akan berputar saat arus tersebut mengalir. Untuk membuat penghantar tetap berputar maka digunakan komutator dan sikat (brush).

Komponen utama motor starter terdiri atas; armature coil (kumparan jangkar), komutator, field coils (kumparan medan), dan sikat- sikat (brushes). Berdasarkan kaidah tangan kiri Fleming di atas, prinsip kerja dari komponen-komponen utama motor starter adalah sebagai berikut (lihat gambar 3.24 di bawah):

Armature dan field coil dihubungkan dengan baterai secara seri melalui    sikat-sikat  dan  komutator.  Urutan  aliran  arusnya  yaitu  dari baterai, relay starter,   field coil, sikat positif, komutator, armature, sikat negatif dan selanjutnya ke massa.



Pada saat arus listrik mengalir, pole core bersama-sama field coil akan terbangkit medan magnet. Armature yang juga dialiri arus listrik akan timbul garis gaya magnet sesuai tanda putaran panah pada gambar 3.24. Sesuai dengan kaidah tanan kiri Fleming, armature coil sebelah kiri akan terdorong ke atas dan yang sebelah kanannya akan terdorong ke bawah. Dalam hal ini armature coil berfungsi sebagai kopel atau gaya puntir, sehingga armature akan berputar. Jumlah kumparan di dalam armature coil banyak, sehingga gaya putar yang ditimbulkan armature coil bekerja saling menyusul. Akibatnya putaran armature akan menjadi teratur.

 

1.     Persyaratan yang harus Dipenuhi Sistem Starter

 

Pada umumnya sepeda motor yang dilengkapi dengan sistem starter listrik, sumber arus yang digunakan adalah baterai. Dalam hal ini kondisi baterai harus dapat menghasilkan tenaga putar (torque) yang sangat besar. Selain itu ukuran baterai juga diharapkan kecil dan ringan. Motor starter dalam sistem starter listrik harus dapat membangkitkan torque yang besar dari sumber tenaga baterai yang terbatas. Maka untuk itu  sistem  starter  dilengkapi  dengan  motor  starter  arus  searah  (DC). Dalam menentukan motor starter yang tepat menurut kebutuhan suatu mesin, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, antara lain:

a.     Sifat starter

Tenaga putar (torque) yang dihasilkan motor starter akan menambah kadar arus yang mengalir pada starter secara proporsional (sepadan). Makin rendah putaran, makin besar arus yang mengalir pada starter sehingga menghasilkan tenaga putar yang besar. Begitu pula dengan tegangan yang disuplai pada starter, jika tegangannya bertambah besar, maka kapasitasnya akan  menurun.  Oleh  karena  itu  kapasitas  starter  sangat  erat hubungannya dengan baterai.

b.     Kecepatan putar dari mesin

Mesin tidak akan start (hidup) sebelum melakukan siklus kerjanya berulang-ulang,   yaitu   langkah   hisap,   kompresi,   pembakaran

(usaha)  dan  buang.  Langkah  pertama  untuk  menghidupkan mesin, lalu memutarkannya dan menyebabkan siklus pembakaran awal (pendahuluan). Motor starter minimal harus dapat memutarkan  mesin  pada  kecepatan  minimum  yang  diperlukan untuk memperoleh pembakaran awal.

Kecepatan putar minimum yang diperlukan untuk menghidupkan mesin berbeda tergantung pada konstruksi (banyaknya silinder, volume silinder, bentuk ruang bakar) dan kondisi kerjanya (suhu dan  tekanan  udara,  campuran  udara  dan  bensin  dan  lonctan bunga  api  busi),  tetapi  pada  umumnya  untuk  motor  bensin berkisar antara 40 sampai 60 rpm.

c.     Torque yang dihasilkan starter untuk menggerakkan mesin

Torque yang dihasilkan starter merupakan faktor penting dalam menentukan  apakah  starter  dapat  berfungsi  dengan  baik  atau tidak.   Setiap   mesin   mempunyai   torque   maksimum   yang dihasilkan,   misal   suatu   mesin   dengan   100   cc   maksimum torquenya adalah 0,77 kg-m. Untuk dapat menggerakkan mesin dengan kapasitas tersebut, diperlukan  torque  yang  melebihi  kapasitas  tersebut  (sampai  6 kali).  Tetapi  pada  umumnya  starter  hanya  mempunyai  torque yang  yang  tidak  jauh  berbeda  dari  torque  maksimum  mesin tersebut, sehingga tidak akan mampu memutarkan poros engkol. Untuk mengatasi hal ini, pada motor starter dilengkapi dengan gigi pinion (pinion gear), sehingga momen yang dihasilkan bisa diperbesar.

 

 

2.     Komponen Motor Starter

 

Komponen yang berfungsi sebagai jantung dari motor adalah armature (jangkar) dan kumparan-kumparan yang mengelilingi poros armature dinamakan armature coil   (kumparan jangkar). Pada bagian ujung   armature   yang   berbentuk  silinder  dan   terdiri   dari   sejumlah segmen/bagian tembaga yang dipisahkan oleh isolator mika dinamakan commutator (komutator). Komutator berfungsi agar arus listrik bisa mengalir secara terus menerus ke armature coil melalui carbon brushes (sikat) yang langsung bergesekan dengannya. Adapun pembahasan lebih terperinci dari komponen-komponen motor starter adalah sebagai berikut (lihat gambar 3.27 di bawah ini):

a.     Field coil (kumparan medan)

Field coil dibuat dari lempengan tembaga dan berfungsi untuk membangkitkan medan magnet (nomor 2a gambar 3.27).   Field coil disambungkan secara seri dengan armature coil (kumparan jangkar),  agar  arus  yang  melewati  field  coil  juga  mengalir  ke armature coil. Field coil hanya terdapat pada sepeda motor yang menggunakan motor starter tipe elektromagnet (magnet remanen/bukan permanen). Pada sepeda motor yang menggunakan motor starter tipe magnet permanen tidak menggunakan field coil. Motor starter tipe magnet permanen bentuknya kompak dan bobotnya lebih ringan, sehingga banyak digunakan pada sepeda motor kecil saat ini (lihat gambar di bawah ini )

a.     Armature

Armature terdiri atas sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot, armature shaft (poros armature), komutator serta armature coil (kumparan armature). Armature berfungsi untuk merubah  energi  listrik  menjadi  energi  mekanik,  dalam  bentuk gerak putar. (gambar 3.26 dan gambar 3.27 nomor 3 dan 3a). Jumlah lilitan armature coil dibuat banyak agar semakin banyak helai-helai  kawat  yang  mendapat  gaya  elektromagnetik  (garis gaya  magnet),  sehingga  tenaga  yang  dihasilkan  cukup  besar untuk memutarkan cankshaft (poros engkol)


b.     Yoke dan pole core

Yoke (stator) berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan pole core (nomor 2 dan 2b gambar 3.27). Yoke terbuat dari logam yang berbentuk silinder. Sedangkan pole core berfungsi untuk menopang field coil dan memperkuat   medan magnet yang ditimbulkan field coil.

c.     Brush (sikat)

Brush (sikat) dibuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator (nomor 10 dan 11 gambar 3.27). Untuk motor  starter  tipe  magnet  permanen  (tidak  menggunakan  field coil), brush akan meneruskan arus listrik dari baterai langsung ke armature kemudian ke massa melalui komutator. Motor starter pada sepeda motor ada yang mempunyai dua buah sikat (satu sikat posisitf dan satu sikat negatif) dan empat buah sikat (dua sikat positif dan dua sikat negatif) tergantung dari beban mesin yang akan diputar. Biasanya motor starter dengan empat buah sikat hanya digunakan pada sepeda motor besar. Pada bagian rumah motor (stator) diikatkan field  coil (kumparan medan) dan pole core (inti kutub) yang berfungsi untuk menghasilkan  medan  magnet.  Biasanya  terdapat  empat  buah pole core dan field coil yang mempunyai jumlah lilitan cukup banyak agar medan magnet yang ditimbulkan lebih besar. Untuk memperbesar momen putar yang dihasilkan motor disamping  dengan  adanya  perbandingan  gigi  sproket  (pinion) pada motor starter dengan gigi sproket pada crankshaft, maka pada salah satu ujung armature terdapat gigi reduksi. Dengan gigi reduksi perbandingan putaran yang keluar/output menjadi lebih kecil, sehingga momen putarnya akan lebih besar.

gaya  elektromagnetik  (garis gaya  magnet),  sehingga  tenaga  yang  dihasilkan  cukup  besar untuk memutarkan cankshaft (poros engkol)

a.     Yoke dan pole core

Yoke (stator) berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan pole core (nomor 2 dan 2b gambar 3.27). Yoke terbuat dari logam yang berbentuk silinder. Sedangkan pole core berfungsi untuk menopang field coil dan memperkuat   medan magnet yang ditimbulkan field coil.

b.     Brush (sikat)

Brush (sikat) dibuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator (nomor 10 dan 11 gambar 3.27). Untuk motor  starter  tipe  magnet  permanen  (tidak  menggunakan  field coil), brush akan meneruskan arus listrik dari baterai langsung ke armature kemudian ke massa melalui komutator. Motor starter pada sepeda motor ada yang mempunyai dua buah sikat (satu sikat posisitf dan satu sikat negatif) dan empat buah sikat (dua sikat positif dan dua sikat negatif) tergantung dari beban mesin yang akan diputar. Biasanya motor starter dengan empat buah sikat hanya digunakan pada sepeda motor besar. Pada bagian rumah motor (stator) diikatkan field  coil (kumparan medan) dan pole core (inti kutub) yang berfungsi untuk menghasilkan  medan  magnet.  Biasanya  terdapat  empat  buah pole core dan field coil yang mempunyai jumlah lilitan cukup banyak agar medan magnet yang ditimbulkan lebih besar. Untuk memperbesar momen putar yang dihasilkan motor disamping  dengan  adanya  perbandingan  gigi  sproket  (pinion) pada motor starter dengan gigi sproket pada crankshaft, maka pada salah satu ujung armature terdapat gigi reduksi. Dengan gigi reduksi perbandingan putaran yang keluar/output menjadi lebih kecil, sehingga momen putarnya akan lebih besar.






0 komentar:

Zil Bank the Azlo Bank Alternative

Zil Bank the Azlo Bank Alternative : Zil Bank The Azlo Bank Alternative. Free ACH Payments, Direct Deposits And Wire Transfers. No Monthly F...